Feeds:
Posts
Comments

Archive for April 25th, 2007

Hermawan Kartajaya :

Ekonomi Islam itu Adil dan Indah

Guru marketing Hermawan Kartajaya sudah beberapa lama bergaul dengan praktisi keuangan syariah. Ia mulai fasih mengatakan ajaran Islam sebagai rahmatan lil alamin. Beragama Katolik, Hermawan malah berniat ikut dalam mengembangkan nilai marketing Islami. Berikut petikan wawancara sesaat setelah peluncuran buku Sharia Marketing di Jakarta pekan lalu.

Sebetulnya apa beda marketing syariah dan konvensional?

Dalam dunia marketing itu ada istilah kelirumologi. Itu lho sembilan prinsip yang disalah artikan. Misalnya marketing diartikan untuk membujuk orang belanja sebanyak-banyaknya. Atau marketing yang yang pada akhirnya membuat kemasan sebaik-baiknya padahal produknya tidak bagus. Atau membujuk dengan segala cara agar orang mau bergabung dan
belanja. Itu salah satu kelirumologi ( merujuk istilah yang dipopulerkan Jaya Suprana). Marketing syariah itu mengajarkan orang untuk jujur pada konsumen atau orang lain. Nilai syariah mencegah orang (marketer) terperosok pada kelirumologi itu tadi. Ada nilai-nilai yang harus dijunjung oleh seorang pemasar. Apalagi jika ia Muslim.

Apakah nilai marketing syariah bisa diterapkan umat lain?

Lha ya nilai Islam itu universal. Rahmatan lil alamin. Begitu kan istilahnya. Nabi Muhammad itu menyebarkan ajaran Islam pasti bukan hanya untuk umat Islam saja. Jadi tidak apa-apa jika nilai marketing syariah ini inisiatif orang Islam supaya bisa menginspirasikan orang lain. Makin banyak non-Muslim yang ikut menerapkan nilai ini, makin bagus. Saya ikut mengendorse marketing syariah. Soal jujur itu kan universal. Jadi marketing syariah harus diketahui orang lain dalam rangka rahmatan lil alamin itu.

Apa nilai inti marketing syariah?

Integrity atau tak boleh bohong. Transparansi. Orang kan tak boleh bohong. Jadi orang membeli karena butuh dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan, bukan karena diskonnya. Itu jika konsep marketing dijalankan secara benar.

Bagaimana muasal perkembangan nilai spiritual dalam marketing?

Sejalan dengan perkembangan dunia. Setelah September attack, orang melihat IQ dan EQ saja tidak cukup. Harus ada SQ, spiritual quotient.

Orang melihat Apakah nilai marketing syariah ini akan bertahan?

Ya pasti sustain. Karena prinsip dasarnya kejujuran. Ini yang dibutuhkan semua orang. Apalagi setelah kasus seperti Enron, Worldcom dan lainnya. Orang melihat bisnis itu harus jujur.

Lalu di mana peran ilmu marketing dalam konsep syariah?

Syariah mengendorse marketing dan marketing mengendorse syariah. Ilmu marketing menyumbangkan profesionalitas dalam syariah. Karena jika orang marketing tidak profesional, orang tetap tidak percaya. Lihat saja bagaimana investor Timur Tengah belum mau investasi di Indonesia, meski negara ini populasinya mayoritas Muslim. Karena mereka tidak yakin dengan profesionalitas kita. Jadi, jujur saja tidak cukup.

Bukankan nilai kejujuran dan transparansi itu diajarkan semua agama?

Ya. Memang semua agama mengajarkan nilai itu. Tapi jangan lupa bahwa islam itu rahmatan lil alamin. Jadi, ada titik singgung. Bukankah lebih baik mencari yang serupa dari pada memperkarakan yang berbeda. Jika begitu hidup kita damai. Menurut saya, tak mengapa kita sebut marketing syariah. Karena mayoritas populasi di Indonesia itu Muslim. Jadi nilai syariah yang kita kedepankan. Kita mulai di sini, di Indonesia. Ada bagusnya jika yang mengendorse itu orang Islam, bukan yang lain.

Setelah nilai spiritual konsep apa lagi yang akan mengemuka dalam dunia bisnis?

Millenium. Orang mencari keseimbangan. Maksudnya orang berbisnis itu harus menjaga kelangsungan alam, tidak merusak lingkungan. Berbisnis juga ditujukan untuk menolong manusia yang miskin dan bukan menghasilkan keuntungan untuk segelintir orang saja. Nilai-nilai
ini ke depan akan mengemuka. Sekarang pertemuan para praktisi marketing mulai mengarah ke sana.

Setelah mengenal Islam, apa pendapat Anda tentang nilai yang diajarkan?

Islam agama yang universal dan komprehensif. Guidance-nya lengkap. Ada petunjuk untuk seorang pedagang, kepala negara, seorang anak, panglima perang dan semuanya. Ada diatur secara lengkap. Di atas semua itu saya melihat Islam itu ajaran yang damai dan indah. Ajaran Islam bisa dipakai semua orang. Itu kesan saya dan mengapa saya mau mempelajari nilai Islam untuk dikembangkan dalam konsep marketing. Saya sekarang menjadi aktivis lingkungan dan nilai-nilai. (Republika / tid )

Read Full Post »

Shalat Sunnah

Disebut juga salat an-nawâfil atau at-tatawwu’. Yang dimaksud dengan an-nawâfil ialah semua perbuatan yang tidak termasuk dalam fardu. Disebut an-nawâfil karena amalan-amalan tsb menjadi tambahan atas amalan-amalan fardu.

Menurut Mazhab Hanafi, shalat an-nawâfil terbagi atas 2 macam, yaitu shalat masnûnah dan shalat mandûdah.
Shalat masnûnah ialah shalat-shalat sunah yang selalu dikerjakan Rasulullah, jarang ditinggalkan, sehingga disebut juga dengan shalat mu’akkad (dipentingkan).
Shalat mandûdah adalah shalat-shalat sunah yang kadang dikerjakan oleh Rasulullah, kadang-kadang juga tidak dikerjakan, sehingga disebut dengan shalat ghairu mu’akkad (kurang dipentingkan).

Shalat Rawatib

Shalat Rawatib adalah shalat sunah yang dikerjakan menyertai shalat fardu. Shalat sunah ini terbagi dalam shalat mu’akkad dan ghairu mu’akkad. Adapun yang termasuk dalam shalat-shalat sunah Rawatib adalah sbg berikut:

Mu’akkad

  • dua rakaat qabla subuh
  • dua rakaat qabla zuhur
  • dua rakaat ba’da zuhur
  • dua rakaat ba’da maghrib
  • dua rakaat ba’da isya

Rincian tsb berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW:

“Dari Abdillah bin Umar, ia berkata: ‘Saya ingat mengenai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam mengerjakan shalat dua rakaat sebelum Zuhur, dua rakaat setelah Zuhur, dua rakaat setelah Maghrib, dua rakaat setelah Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh.” (H.R. Bukhari Muslim)

Ghairu Mu’akkad

  • empat rakaat sebelum dan sesudah zuhur
  • empat rakaat sebelum asar
  • dua rakaat sebelum maghrib

Masing-masing berdasarkan rincian hadist-hadist berikut:

Dari Ummu Habibah: “Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam  bersabda: Barangsiapa mengerjakan empat rakaat sebelum Zuhur dan empat rakaat sesudahnya maka Allah mengharamkan baginya dari api neraka.” (H.R. Tarmizi)

“Dari Ibnu Umar, bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam  bersabda: Allah memberi rahmat kepada orang yang mengerjakan shalat empat rakaat sebelum shalat Asar” (H.R. Tarmizi)

Hadist Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam : “Dari Abdullah bin Mughafal, Nabi SAW bersabda: Shalatlah kamu sebelum Maghrib, shalatlah kamu sebelum Maghrib. Kemudian Nabi mengatakan yang ketiga kalinya bagi yang menghendakinya.” (H.R. Bukhari)

Shalat Sunah Lainnya

Selain shalat Rawatib, ada pula shalat sunah lainnya yang tidak berkaitan dengan shalat fardu. Berikut adalah beberapa shalat sunah yang umum dikerjakan beserta definisinya.

Shalat Khauf

 

Shalat yang dilakukan pada saat-saat genting. Shalat ini dapat dilakukan kapan pun bila kita dalam kondisi merasa takut, misalnya karena perang, bencana alam, ancaman binatang buas, dikejar musuh atau orang jahat, dsb.
Syariat shalat khauf ini didasarkan pada surat An-Nisâ: 102.

 

Shalat Dhuha

 

Shalat sunah yang dikerjakan pada pagi hari, waktunya dimulai ketika matahari tampak kurang lebih setinggi tombak dan berakhir sampai tergelincir matahari (waktu zuhur).
Jumlah rakaat shalat dhuha adalah sekurang-kurangnya dua rakaat, sebanyak-banyaknya duabelas rakaat, ada juga yang menyatakan enambelas rakaat.

 

Shalat Istisqa

 

Shalat sunah yang bertujuan untuk meminta hujan. Biasanya dilaksanakan ketika terjadi kemarau panjang sehingga mata air-mata air menjadi kering, tumbuh-tumbuhan mati, manusia dan hewan kekurangan makanan dan air.
Bila sudah masuk dalam kondisi ini, dianjurkan pemimpin masyarakat setempat atau ulama mengajak masyarakat untuk bertobat dan berdoa.

 

Shalat Khusuf

 

Shalat sunah yang dilakukan karena terjadi gerhana bulan.
Waktu shalat khusuf adalah sejak awal gerhana sampai akhir atau tertutupnya bulan tsb.

 

Shalat Kusuf

 

Shalat sunah yang dilakukan karena terjadi gerhana matahari.
Waktu shalat kusuf adalah sejak awal gerhana sampai selesai atau tertutupnya matahari.

 

Shalat Istikharah

 

Shalat sunah dua rakaat yang diiringi dengan doa khusus, dikerjakan untuk memohon petunjuk yang baik kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ sehubungan dengan urusan yang masih diragukan untuk diputuskan akan dikerjakan atau tidak. Urusan yang dimaksud bisa berupa urusan pribadi ataupun yang terkait dengan kepentingan umum.
Petunjuk dari Allah Subhanahu Wa Ta’ ini biasanya akan diperoleh melalui mimpi atau kemantapan hati untuk mengambil keputusan.

 

Shalat Tahajud

Shalat sunah yang dikerjakan pada waktu malam hari dan dilaksanakan setelah tidur terlebih dahulu, meskipun hanya sejenak, kemudian diiringi dengan doa khusus.
Shalat tahajud boleh dilakukan di awal, tengah, atau di akhir malam, asalkan sesudah tidur, namun melakukannya pada sepertiga malam yang terakhir adalah lebih baik, karena pada saat itu terdapat waktu doa para hamba dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

 

Shalat Gaib

 

Shalat yang dilakukan atas seseorang yang meninggal dunia di suatu tempat atau negeri, baik jauh ataupun dekat dari tempat orang yang melaksanakan shalat, dan mayatnya tidak ada di tempat (di hadapan) orang-orang yang menshalatkan.

 

Shalat Hajat

 

Shalat sunah dua rakaat yang dikerjakan seseorang yang mempunyai hajat (keperluan) agar keperluan tsb dimudahkan dan dilancarkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’.

 

Shalat Tahyatul Masjid

 

Shalat yang dilakukan sebagai penghormatan terhadap masjid, dilakukan oleh orang yang masuk ke dalam mesjid sebelum ia duduk.

 

Shalat Idain

 

Shalat yang dilakukan pada saat dua hari raya, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.
Idul Fitri dilaksanakan berkaitan dengan selesainya bulan Ramadhan yang jatuh pada tanggal 1 Syawal.
Idul Adha dilaksanakan bertepatan dengan selesainya pelaksanaan ibadah haji, yaitu tanggal 10 Zulhijjah, yang biasanya seusai shalat dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban bagi yang mampu.

 

Shalat Tarawih

 

Shalat sunah yang dikerjakan umat Islam setiap malam selama bulan Ramadhan.

 

Shalat Witir

 

Witir berarti ganjil. Sehingga shalat witir adalah nama bagi shalat yang rakaatnya ganjil (selain shalat Maghrib), yaitu shalat 1 rakaat, 3 rakaat, 5 rakaat, 7 rakaat, 9 rakaat, atau 11 rakaat yang bersambungan dan hanya satu kali salam.
Waktu pelaksanaannya adalah malam hari, sesudah shalat Isya sampai terbit fajar. Yang paling baik, witir dijadikan sebagai shalat yang paling akhir dikerjakan pada malam hari.
Bila seseorang khawatir tidak bangun pada waktu menjelang terbit fajar, ia boleh mengerjakan shalat witir segera setelah shalat fardu dan sesudah Isya.

 

Shalat Taubat

 

Shalat untuk menyatakan bahwa kita bertaubat dari suatu dosa, artinya menyesal atas perbuatan yang dilakukan, dan bertekad kelak tidak akan melakukannya lagi, disertai permohonan ampun kepada Allah.

Read Full Post »

Bom-Bom Canggih dari AS

Israel Akan Beli Lagi

Selasa, 24 Apr 07 14:28 WIB

Militer AS sedang menunggu persetujuan Kongres untuk menjual 3. 000 bom-bom “pintar” tingkat tinggi pada Israel. Jika disetujui, penjualan bom berpresisi tinggi ini akan menjadi transaksi jual-beli senjata pertama antara AS dan Israel sejak pecah perang Libanon tahun 2006 lalu.

Surat kabar Jerusalem Post menyebutkan, Israel juga sedang mengajukan proposal pembelian pesawat tempur jenis F-22 Raptor-pesawat tempur yang mendominasi angkatan udara AS-meski pesawat jenis ini dilarang diekspor.

Mengutip seorang juru bicara Pentagon, Jerusalem Post menulis bahwa kepentingan utama AS adalah memperkuat pertahanan Israel. Menurut jubir Pentagon yang tidak disebut namanya itu, dengan memperkuat angkatan bersenjata Israel akan membawa stabilitas di Timur Tengah.

Disebutkan pula, bahwa Israel keberatan dengan rencana AS menjual persenjataan canggihnya-termasuk tipe bom-bom yang diminati Israel-ke Arab Saudi dan sekutu-sekutunya di kawasan Teluk Persia. Israel khawatir, penjualan senjata canggih AS ke negara lainnya di kawasan Timur Tengah, akan mengikis superioritas negara Zionis itu di kawasan tersebut.

Dalam kunjungannya ke Israel belum lama ini, Menteri Pertahanan AS Robert Gates berusaha membujuk Israel agar tidak terlalu khawatir dengan penjualan senjata ke negara-negara kawasan Teluk. Gates meyakinkan Israel, bahwa negara-negara sekutu AS tidak akan mengancam superioritas militer Israel dan penjualan itu diperlukan untuk memberangus pengaruh Iran di kawasan tersebut.

Sejauh ini belum ada kejelasan apakah rencana Israel membeli bom-bom pintar dari AS terkait dengan penjualan senjata AS ke Arab Saudi. Namun sejumlah pejabat pemerintah AS pada surat kabar New York Times awal bulan ini mengatakan bahwa mereka sedang membahas rencana paket penjualan senjata secara terpisah pada Israel untuk mengurangi kekhawatiran Israel atas penjualan senjata AS ke Arab Saudi.

AS sudah sejak lama melakukan transaksi penjualan senjata-senjata canggih pada Israel. Senjata berupa “bom-bom pintar” buatan AS bahkan digunakan Israel saat perang dengan Hizbullah di Libanon tahun 2006 lalu.

Organisasi-organisasi hak asasi manusia menuding militer Israel telah menggunakan bom-bom kluster yang sudah dilarang pemakaiannya oleh dunia internasional dalam perang tersebut. Sekitar 90 persen bom-bom kluster itu dijatuhkan Israel ke wilayah selatan Libanon, tiga hari menjelang gencatan senjata.

Hasil investigasi AS membenarkan bahwa Israel telah melanggar kesepakatan dengan AS tentang penggunaan bom-bom kluster, yang hingga kini masih mengancam kehidupan warga di Libanon Selatan. Namun, meski terbukti melakukan pelanggaran, AS tidak menghentikan penjualan senjatanya ke Israel dan tetap mendukung negara Zionis itu. (ln/tehrantimes) –eramuslim.com-

 

Read Full Post »

Pintu-Pintu

Surga dan Kuncinya

Selasa, 24 Apr 07 11:04 WIB

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Pak, saya punya pertanyaan yang ringan tapi menarik, yaitu tentang surga.

  1. Apakah yang dimaksud dengan kunci surga, bagaimana bentuknya?
  2. Katanya surga itu punya pintu yang banyak, mohon dijelaskan tentang hal tersebut.
  3. Bagaimna dengan derajat-derajat yang ada di surga?

Sebelumnya kami ucapkan terima kasih.

Wassalam

AA

Jawaban

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Kunci Surga: Syahadatain

Kunci surga tentu bukan kunci seperti yang kita bayangkan. Menurut banyak ulama, yang dimaksud dengan kunci surga adalah pernyataan dua kalimat syahadat dari seorang anak manusia. Yang dengan dua kalimat syahadat itu, dia berhak untuk masuk surga.

Jadi kunci itu berupa ikrar dan keyakinan di dalam hati bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad SAW adalah nabi dan utusan Allah.

Tidak cukup bahwa seseorang itu bertuhan, atau mengaku percaya pada tuhan. Atau sekedar mengakui bahwa alam semesta itu punya pencipta. Atau sekedar mengakui adanya Causa Prima, penyebab dari segala.

Tidak cukup seseorang hanya bertuhan kepada Allah SWT, sementara dia masih saja menuhankan benda-benda lain seperti kuburan, keramat, orang sakti, keris, arwah nenek moyang dan seterusnya.

Inti dari kesaksian bahwa tidak ada tuhan selain Allah adalah bahwa seseorang tidak mengakui adanya segala macam tuhan dalam arti yang seluas-luasnya, kecuali hanya Allah saja.

Yang kedua dari konsep syahadat adalah bahwa seseorang tidak cukup hanya kagum dan memuji seorang Muhammad SAW. Tetapi harus mengakui bahwa Muhammad SAW itu adalah seorang manusia yang mendapatkan wahyu dari Allah SWT. Dan isi wahyu itu adalah sebuah aturan hidup yang harus dijadikan sebagai the way of life.

Tanpa keyakinan atas esensi syahadatain, maka surga tidak bisa dimasuki oleh siapa pun, karena kunci surga adalah syahadatain.

Pintu-pintu Surga

Di dalam surga juga ada pintu-pintu sebagaimana disebutkan di dalam Al-Quran Al-Kariem.

وسيق الذين اتقوا ربهم إلى الجنة زمرا حتى إذا جاءوها وفتحت أبوابها وقال لهم خزنتها سلام عليكم طبتم فادخلوها خالدين

Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam syurga berombong-rombongan, sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya, “Kesejahteraan atasmu. Berbahagialah kamu! Maka masukilah syurga ini, sedang kamu kekal di dalamnya.”(QS. Az-zumar: 73)

Sedangkan di dalam hadits shahih Bukhari disebutkan bahwa jumlah pintunya ada 8 buah.

Dari Sahal bin Saad ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Di surga ada 8 pintu. salah satunya pintu yang disebut Ar-Rayyan yang tidak dimasuki kecuali oleh orang-orang yang berpuasa” (HR Bukhari)

Masing-masing pintu dikhususkan buat orang-orang yang mengamalkan jenis ketaatan tertentu dengan kualitas yang baik. Tentunya setelah orang itu punya kunci surga dan pahalanya tidak dikurangi dengan banyaknya dosa yang harus ditebusnya.

Oleh para ulama, dikumpulkan keterangan itu dan berhasil disusun daftar nama-nama pintu itu.

  1. Pintu Muhammad SAW atau pintu taubah
  2. Pintu Shalat
  3. Pintu Puasa (Ar-Rayyan)
  4. Pintu Zakat
  5. Pintu Shadaqah
  6. Pintu Haji dan Umrah
  7. Pintu Jihad
  8. Pintu Shilah (silaturrahim)

Derajat Surga

Surga itu punya beberapa derajat, yang paling tinggi adalah surga Firdaus Al-A’la. Posisinya ada di bawah Arsy Ar-Rahman. Dari surga Firdaus itu keluar mengalir sungai-sungai surga besar yang empat, yaitu sungai susu, sungai madu, sungai khamar dan sungai air.

Al-Firdaus ini adalah tempat untuk nabi Muhammad SAW nanti, serta orang-orang yang mendapatkan syafaat dari beliau.

Derajat yang dibawahnya adalah surga ‘Illiyyin, yaitu untuk para nabi dan para syuhada’. Termasuk juga orang-orang yang shabar dari bala’ dan penyakit dan orang-orang yang mencintai di jalan Allah.

Demikian sekilas tentang informasi surga, semoga kita semua bisa menjadi penduduknya nanti, amin.

Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

Read Full Post »

TANTANGAN

IMAN

“Wahai manusia, siapakah makhluk Allah yang imannya paling menakjubkan (man a’jabul khalqi imanan)?” Demikian pertanyaan Nabi Muhammad kepada sahabatnya di suatu pagi.

Para sahabat langsung menjawab,

“Malaikat!”. Nabi menukas, “Bagaimana para malaikat tidak beriman sedangkan mereka pelaksana perintah Allah?”

Sahabat menjawab lagi, “kalau begitu, para Nabi-lah yang imannya paling menakjubkan!” “Bagaimana para Nabi tidak beriman, padahal wahyu turun kepada mereka,” sahut Nabi.

Untuk ketiga kalinya, sahabat mencoba memberikan jawaban, “kalau begitu, sahabat-sahabatmu ya Rasul.” Nabi pun menolak jawaban itu dengan berkata, “Bagaimana sahabat-sahabatku tidak beriman, sedangkan mereka menyaksikan apa yang mereka saksikan.”

Rasul yang mulia meneruskan kalimatnya, “Orang yang imannya paling menakjubkan adalah kaum yang datang sesudah kalian. Mereka beriman kepadaku, walaupun mereka tidak melihatku. Mereka benarkan aku tanpa pernah melihatku. Mereka temukan tulisan dan beriman kepadaku. Mereka amalkan apa yang ada dalam tulisan itu. Mereka bela aku seperti kalian membela aku. Alangkah inginnya aku berjumpa dengan ikhwanku itu!”

Berangkat dari riwayat di atas, saya belajar memaknai iman sebagai sebuah tantangan. Semakin tinggi tingkat tantangan, semakin tinggi pula tingkat iman kita. Semakin sulit kita menjalankan sebuah keyakinan (iman), semakin tinggi pula nilai iman kita di sisi Allah.

Ilustrasi berikut mungkin bisa menyederhanakan persoalan: Seorang waliyullah tidak diragukan lagi telah melihat berbagai “keajaiban” dan “rahasia” Allah. Dia sudah menyaksikan dan merasakan getaran cinta ilahi. Kalau Allah mengangkat derajatnya, tentu saja kita tak akan heran. Yang membuat kita takjub adalah, seorang manajer yang sangat sibuk dan telah menyaksikan bahwa “time is money”, namun tetap berusaha menunaikan shalat lima waktu di sela-sela kesibukannya. Begitu juga dengan seorang kuli bangunan yang lebih banyak menggunakan potensi otot dibanding potensi otaknya, namun tetap berpuasa di bulan Ramadhan meskipun dia harus kerja di tengah terik mentari.

Bagi saya, manajer dan kuli bangunan tersebut memiliki iman yang paling menakjubkan.

Kita bukanlah sahabat Nabi yang menyaksikan secara langsung betapa mulianya akhlak junjungan kita itu;
kita juga bukan malaikat yang tidak memiliki hawa nafsu;
kita juga bukan waliyullah yang telah merasakan manisnya kasih sayang Allah.
Kita adalah manusia biasa yang penuh dengan kelemahan.

Dalam kelemahan itulah kita masih beriman kepada Allah. Dalam ketidakhebatan kita itulah kita selalu berusaha mendekati Allah. Di tengah kesibukan dan beban ekonomi yang semakin meningkat, kita tetap keluarkan zakat dan sedekah. Tak sedikitpun kita akan gadaikan iman kita.

Di tengah dunia yang semakin kompetitif, kita masih sempatkan untuk shalat. Di tengah godaan duniawi yang luar biasa, kita tahan nafsu kita di bulan Ramadhan. Di tengah kumpulan manusia yang putus asa dengan krisis moneter ini, kita masih bisa mensyukuri sejumput ni’mat yang diberikan Allah.

Nabi Muhammad menghibur kita, “Berbahagialah orang yang melihatku dan beriman kepadaku,” Nabi ucapkan kalimat ini satu kali.

“Berbahagialah orang yang beriman kepadaku padahal tidak pernah melihatku.” Nabi ucapkan kalimat terakhir ini tujuh kali.

(dudung.net )

Read Full Post »

TANTANGAN

 IMAN

“Wahai manusia, siapakah makhluk Allah yang imannya paling menakjubkan (man a’jabul khalqi imanan)?” Demikian pertanyaan Nabi Muhammad kepada sahabatnya di suatu pagi.

Para sahabat langsung menjawab,

“Malaikat!”. Nabi menukas, “Bagaimana para malaikat tidak beriman sedangkan mereka pelaksana perintah Allah?”

Sahabat menjawab lagi, “kalau begitu, para Nabi-lah yang imannya paling menakjubkan!” “Bagaimana para Nabi tidak beriman, padahal wahyu turun kepada mereka,” sahut Nabi.

Untuk ketiga kalinya, sahabat mencoba memberikan jawaban, “kalau begitu, sahabat-sahabatmu ya Rasul.” Nabi pun menolak jawaban itu dengan berkata, “Bagaimana sahabat-sahabatku tidak beriman, sedangkan mereka menyaksikan apa yang mereka saksikan.”

Rasul yang mulia meneruskan kalimatnya, “Orang yang imannya paling menakjubkan adalah kaum yang datang sesudah kalian. Mereka beriman kepadaku, walaupun mereka tidak melihatku. Mereka benarkan aku tanpa pernah melihatku. Mereka temukan tulisan dan beriman kepadaku. Mereka amalkan apa yang ada dalam tulisan itu. Mereka bela aku seperti kalian membela aku. Alangkah inginnya aku berjumpa dengan ikhwanku itu!”

Berangkat dari riwayat di atas, saya belajar memaknai iman sebagai sebuah tantangan. Semakin tinggi tingkat tantangan, semakin tinggi pula tingkat iman kita. Semakin sulit kita menjalankan sebuah keyakinan (iman), semakin tinggi pula nilai iman kita di sisi Allah.

Ilustrasi berikut mungkin bisa menyederhanakan persoalan: Seorang waliyullah tidak diragukan lagi telah melihat berbagai “keajaiban” dan “rahasia” Allah. Dia sudah menyaksikan dan merasakan getaran cinta ilahi. Kalau Allah mengangkat derajatnya, tentu saja kita tak akan heran. Yang membuat kita takjub adalah, seorang manajer yang sangat sibuk dan telah menyaksikan bahwa “time is money”, namun tetap berusaha menunaikan shalat lima waktu di sela-sela kesibukannya. Begitu juga dengan seorang kuli bangunan yang lebih banyak menggunakan potensi otot dibanding potensi otaknya, namun tetap berpuasa di bulan Ramadhan meskipun dia harus kerja di tengah terik mentari.

Bagi saya, manajer dan kuli bangunan tersebut memiliki iman yang paling menakjubkan.

Kita bukanlah sahabat Nabi yang menyaksikan secara langsung betapa mulianya akhlak junjungan kita itu;
kita juga bukan malaikat yang tidak memiliki hawa nafsu;
kita juga bukan waliyullah yang telah merasakan manisnya kasih sayang Allah.
Kita adalah manusia biasa yang penuh dengan kelemahan.

Dalam kelemahan itulah kita masih beriman kepada Allah. Dalam ketidakhebatan kita itulah kita selalu berusaha mendekati Allah. Di tengah kesibukan dan beban ekonomi yang semakin meningkat, kita tetap keluarkan zakat dan sedekah. Tak sedikitpun kita akan gadaikan iman kita.

Di tengah dunia yang semakin kompetitif, kita masih sempatkan untuk shalat. Di tengah godaan duniawi yang luar biasa, kita tahan nafsu kita di bulan Ramadhan. Di tengah kumpulan manusia yang putus asa dengan krisis moneter ini, kita masih bisa mensyukuri sejumput ni’mat yang diberikan Allah.

Nabi Muhammad menghibur kita, “Berbahagialah orang yang melihatku dan beriman kepadaku,” Nabi ucapkan kalimat ini satu kali.

“Berbahagialah orang yang beriman kepadaku padahal tidak pernah melihatku.” Nabi ucapkan kalimat terakhir ini tujuh kali.

(dudung.net )

Read Full Post »

Syirik

Syirik, Jenis-Jenisnya, dan Bahayanya

MAKNA SYIRIK

Syirik artinya menyekutukan Allah SWT dalam beribadah dengan salah satu diantara makhluk-Nya.

SEBAB-SEBAB SYIRIK

  1. Pengagungan, pemuliaan dan penghormatan yang berlebihan. Pengagungan dalam syari’at Islam ada 2 macam:
    • Pengagungan yang sampai batas-batas tertentu dibolehkan bahkan diwajibkan (thobi’i), seperti anak kepada ayahnya (QS 17/23-24), terhadap nabi dan rasul as (QS 4/64, 24/63, 49/2-3).
    • Pengagungan yang berlebihan dan sampai pada tingkat taqdis (pengkultusan) kepada siapapun adalah terlarang, walaupun terhadap nabi as (QS 3/144), malaikat (QS 43/19), jin (QS 37/158-159), ulama dan orang shalih (QS 71/21-23), benda-benda langit (QS 41/37).
  2. Bersandar kepada sesuatu yang dapat diketahui oleh panca indera saja dan meremehkan yang diluar panca indera (QS 2/55, 7/138, 20/87-88).
  3. Mengutamakan hawa nafsu (QS 31/21, 19/59, 28/50, 25/43, 3/14).
  4. Bersikap sombong (QS 43/51-52, 40/56, 2/258).
  5. Ridha pada para pimpinan yang menindas manusia dan tidak berhukum kepada hukum Allah SWT dan rasul-Nya (QS 5/44-47, 7/65-66, 7/73-76, 34/31-33).

BENTUK-BENTUK SYIRIK

Syirik dalam al-Qur’an dan as-Sunnah bukan hanya sujud kepada berhala saja, sujud kepada berhala merupakan salah satu dari bentuk-bentuk syirik yang sangat banyak bentuknya, diantaranya:

  1. Meyakini bahwa ada yang memiliki kekuatan atau dapat memberi manfaat dan madharat selain Allah SWT (QS 2/102).
  2. Mendekatkan diri dengan memuja kepada sesuatu dengan keyakinan bahwa dengan sesuatu itulah ia dapat mendekatkan dirinya kepada Allah SWT (QS 39/3).
  3. Memohon pertolongan kepada orang mati, ruh, atau jin untuk memudahkan urusannya (QS 10/18, 72/6).
  4. Cinta (mahabbah) dan loyalitas (wala’) yang salah. Cinta dan loyalitas hanya boleh diarahkan kepada Allah SWT, Rasul SAW dan orang-orang yang beriman dan bertakwa dan tidak boleh diarahkan kepada: Orang-orang yang menentang agama Allah SWT (QS 58/22) dan orang-orang yang mengejek hukum-hukum Allah SWT (QS 5/57). Jika ia mencintai sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT atau karena lebih mencintai sesuatu sehingga ia berani melanggar hukum Allah maka ia telah syirik (QS 2/165, 9/24).
  5. Beranggapan bahwa aturan/hukum buatan manusia lebih baik dari hukum Allah SWT atau menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal (QS 9/31, 16/35, 42/21, 4/65).
  6. Sihir (QS 10/81). Dari Bujalah bin ‘Abdah berkata bahwa Umar ra telah mengirim surat kepada para gubernurnya untuk menghukum mati para tukang sihir.
  7. Perdukunan (QS 6/59, 27/65). Barangsiapa yang mendatangi dukun dan membenarkan apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad. (HR Abu Daud)
  8. Bersumpah dengan selain Allah: “Barangsiapa bersumpah dengan selain Allah, maka ia telah syirik.” (HR Tirmidzi).
  9. Menggantungkan jimat yang isinya selain ayat al-Qur’an. Barangsiapa menggantungkan jimat (tamimah) maka ia telah syirik. (HR Ahmad); Jika berupa ayat al-Qur’an, maka ada yang membolehkan dan ada yang melarang.
  10. Mantera dan jampi-jampi. Sesungguhnya bermantera (ar-ruqa’), dan jimat (tama’im) dan pekasih/pelet (at-tiwalah) adalah syirik. (HR Ibnu Majah)
  11. Menyembelih untuk selain Allah. Bersabda nabi SAW: Ada seorang yang masuk naar karena lalat dan seorang lainnya yang masuk jannah karena lalat. Maka para sahabat ra bertanya: Bagaimana bisa begitu wahai Rasulullah? Maka jawab nabi SAW: Dua orang lelaki lewat pada suatu kaum yang memiliki berhala yang tidak boleh dilewati tanpa berkorban sesuatu. Maka kaum itu berkata kepada lelaki yang pertama: Sembelihlah kurban! Jawab lelaki tersebut: Aku tidak punya sesuatu untuk dikorbankan. Maka kata kaum tersebut: Berkurbanlah walau hanya dengan seekor lalat! Maka lelaki itu melakukannya dan ia bisa lewat dengan selamat, tetapi ia masuk naar. Maka hal yang sama terjadi pada lelaki yang kedua, saat diminta berkurban ia menjawab: Aku tidak akan berkurban kepada sesuatu pun selain Allah ‘Azza wa Jalla, maka lelaki yang kedua ini dipenggal kepalanya oleh mereka dan ia masuk jannah. (HR Ahmad)
  12. Merasa sial karena sesuatu apapun: Kata nabi SAW: Barangsiapa yang tidak jadi melakukan sesuatu karena merasa sial, maka ia telah syirik. Maka para sahabat ra bertanya: Lalu bagaimana kafarat dari hal tersebut wahai Rasulullah? Maka jawab nabi SAW: Katakanlah : Allahumma la khaira illa khairaka wala thiyara illa thiyaraka wala ilaha ghairaka. (HR Ahmad)
  13. Syirik kecil yaitu riya’ (QS 18/110): Merasa senang saat orang lain melihat perbuatan baiknya dan menambahinya, dan merasa malas saat tak ada yang melihatnya dan menguranginya. Kata nabi SAW: Yang paling aku takutkan terjadi atas kalian adalah syirik kecil, maka kata para sahabat ra: Apakah itu syirik kecil wahai Rasulullah? Jawab nabi SAW: Riya’. (HR Ahmad dan Abu Daud)

DAMPAK SYIRIK

  1. Memadamkan cahaya fithrah yang bersih. Manusia dilahirkan berada dalam fithrah tauhid yang suci, maka orangtua, lingkungan dan hawa nafsunyalah yang memadamkan fithrah tersebut dari tauhid yang lurus (QS 30/30).
  2. Mematikan kesucian jiwa. Jiwa yang bertauhid takkan tenggelam dalam lumpur hawa nafsu, karena hawa nafsu bersifat menurunkan jiwa manusia kebumi sementara ruh mengangkat ke langit dan melihat ke alam malakut. Maka jiwa yang melakukan syirik akan jatuh ke jurang kerendahan dan kehinaan (QS 22/31).
  3. Menghilangkan sifat ‘izzah (kemuliaan). Karena membuat jiwa menjadi tunduk kepada sesuatu selain Allah SWT yang rendah dan hina. Kemuliaan itu hanya milik Allah, Rasul-Nya dan orang beriman (QS 63/8). Seorang yang berbuat syirik takkan pernah memiliki kemuliaan dan takkan pernah merasakannya karena ia telah bersandar kepada sesuatu yang rendah dan hina (QS 22/73).
  4. Menggugurkan semua amal baik (QS 39/65). Dosa yang paling besar dan paling dahsyat bahayanya adalah syirik, karena syirik langsung menyentuh nilai-nilai tauhid yang paling mendasar dan aspek ketuhanan yang paling penting dalam agama Islam, yaitu pengakuan syahadah akan ke-Maha Esa-an Allah SWT dari segala sekutu dan tandingan.
  5. Kekal dan abadi di naar (QS 4/116-121). Maka sebagai hukumannya pun paling berat yaitu kekal di naar, dan tidak mendapatkan kesempatan pengampunan sama sekali dari Allah SWT, padahal Ia adalah yang Maha Penyayang (karena pelanggaran ini adalah kesalahan yang memang tidak dapat dan tidak boleh dimaafkan).

Allaahumma innaa na’uudzu bika min an nusyrika bika syai’an na’lamuh wa nas taghfiruka limaa laa na’lamuh…

Al-Ikhwan.net | 12 February 2007 | 23 Muharram 1428 H | Abi AbduLLAAH

Read Full Post »

Isteri Menolak

Berhubungan Suami-Isteri

Selasa, 24 Apr 07 11:11 WIB

Bismillahirrohmannirrohim

Assalamu ‘alaikum. wr. wb

Ibu Rr. Anita W. yang baik,

Saya dan Isteri berumur 32 tahun, umur perkawinan kami sudah 7 tahun dan alhamdullillah sudah dikaruniai 1 putra berumur 4 tahun.

Saya karyawan swasta dan isteri saya mulai bekerja kembali 3 bulan yang lalu. Saat ini hubungan kami terus terang tidak harmonis. Semenjak isteri saya bekerja kembali, dia berubah sekali dan cuek terhadap saya bahkan sering menolak hubungan suami isteri walaupun kami sedang libur.

Saya sudah mencoba bicara baik-baik dengannya dan saya kaget sekali waktu dia bilang bahwa dia sudah tidak punya perasaan apa-apa terhadap saya. Saya mengerti semenjak kita menikah dia menjadi ibu rumah tangga yang hanya mengurus suami, anak dan rumah.

Sekarang dia seorang manager restaurant terkenal di Jakarta dan sering ketemu dengan orang-orang penting. Kayaknya dia sekarang lagi kebelinger dengan kehidupan metropolitan yang sebelumnya dia hanya lihat di majalah dan televisi.

Saya mohon pengarahan dari Ibu Anita, bagaimana yang harus saya lakukan? Maaf sebelumnya, saya sudah 40 hari tidak melakukan hubungan suami-isteri, setiap saya mencoba akhirnya kami selalu bertengkar & bahkan dia akan meminta cerai dari saya.

Terima kasih

M. Wiratmo
muda at eramuslim.com

Jawaban

Assalamualaikum Wr.wb

Bapak Wiratmo yang dirahmati Allah

Saya turut prihatin dengan masalah yang menimpa hubungan anda dengan isteri tercinta. Sikap isteri yang berubah setelah bekerja di luar rumah yang menjadi acuh dan cuek, begitu menyiksa anda.

Apalagi puncaknya saat isteri mulai sering menolak anda untuk memberikan nafkah batin kepadanya, pastinya cukup sulit membayangkan perasaan anda saat itu. Berjima’ atau berhubungan suami isteri bukan saja merupakan kebutuhan biologis semata, tapi juga merupakan kewajiban dan hak anda sebagai seorang suami, sekaligus hak seorang isteri.

Berhubungan suami isteri juga merupakan salah satu sarana di mana suami isteri dapat mencurahkan kasih sayang secara lahir dan batin sekaligus mempererat cinta kasih antara suami dan isteri. Penolakan isteri untuk berhubungan intim biasanya dirasakan suami sebagai penolakan terhadap egonya sebagai laki-laki, artinya sama saja dengan menyinggung harga diri anda sebagai seorang suami.

Sikap isteri anda yang berubah saat ini kemungkinan disebabkan oleh kesibukan barunya, apalagi dengan posisi manager yang pastinya memiliki beban kerja dan tanggung jawab yang sangat besar. Tentunya hal tersebut sangat menyita tenaga dan pikirannya. Apalagi ia baru mulai bekerja lagi semenjak kevakumannya selama 7 tahun sejak menikah dengan anda dan hari-harinya hanya diisi dengan kegiatan mengurus keluarga.

Dapat dipastikan cukup sulit bagi isteri anda untuk menyesuaikan diri dalam membagi waktu, pikiran dan tenaganya untuk urusan kantor sekaligus urusan keluarganya. Hal ini tentunya dapat menyebabkan kelelahan mental dan fisik yang cukup berat dan dapat mengakibatkan stress.

Bagaimana tidak, seorang isteri yang letih bekerja seharian ketika pulang ke rumah masih dihadapkan oleh tugasnya sebagai ibu dan isteri yang juga seakan tidak ada habisnya. Sehingga ketika waktunya libur pasti ingin dinikmatinya untuk benar-benar beristirahat, atau mungkin saja keletihan fisik dan mentalnya membuatnya menjadi kurang bergairah untuk berhubungan suami isteri.

Isteri anda mungkin menganggap anda tidak mau memahami kesulitannya saat ini, apalagi saat anda mulai menuntut hak anda untuk dipenuhi, maka yang terjadi adalah pertengkaran yang berujung tuntutan isteri untuk bercerai.

Sesungguhnya bila isteri sampai lupa tugas dan kewajiban utamanya sebagai isteri maupun ibu, maka tugas anda sebagai suami yang harus bersabar, mendidiknya dan membimbingnya kembali pada jalurnya semula.

Pada dasarnya dalam agama Islam tidak ada kewajiban bagi isteri untuk bekerja apalagi mencari nafkah. Namun apabila hal itu harus terjadi tentunya harus ada alasan kuat dan haruslah seizin suami. Tentunya ketika isteri anda ingin bekerja kembali adalah atas seizin anda, bukan?

Namun bila dengan bekerjanya kembali isteri malah membawa lebih banyak kemudharatan bagi keluarga apalagi sampai mengancam keutuhannya, ada baiknya anda tinjau kembali izin bagi isteri anda untuk bekerja.

Mengenai keinginan isteri anda yang minta cerai, mungkin saat itu diucapkannya saat dalam keadaaan emosi, sebaiknya anda dapat menahan diri, mencoba bersabar dan tidak mudah terpancing keinginannya tersebut. Karena ucapan suami yang main-main atau sekedar bergurau saja dalam mengucapkan kata cerai dapat diartikan telah jatuh talak atau dengan kata lain anda dianggap sungguh-sungguh telah bercerai.

Karenanya mengapa hak talak hanya ada pada suami, karena suami pada fitrahnya dapat lebih bersikap rasional dan lebih dapat menahan diri untuk mengucap kata cerai. Berbeda halnya dengan wanita yang bila bertengkar dengan suami, bisa berkali-kali berteriak minta cerai. Pasti jadi repot kan pak?

Jadi sabar ya pak, saya tahu pastinya tidak mudah, namun cobalah bicara dari hati-ke hati agar dapat memahami kesulitan apa yang saat ini dihadapi isteri saat ini, serta ingatkan kembali bahwa selain pekerjaannya saat ini, keluargalah yang paling penting, apalagi anda sudah dikaruniai buah hati yang masih balita.

Mengingat isteri anda kini wanita karier yang sibuk seperti layaknya anda, cobalah bekerjasama dalam mengerjakan tugas-tugas di rumah tangga, atau paling tidak membantu meringankannya, agar dapat mengurangi beban kerjanya yang sudah berat di kantor.

Jadilah sahabat dan teman diskusi bagi masalah-masalah dalam pekerjaannya. Dengan demikian dapat memahami pekerjaan isteri anda sesungguhnya seperti apa untuk menghindari anda dari berprasangka buruk. Satu lagi yang terpenting mohonlah selalu pada Allah agar dapat mendidik serta membimbing isteri anda dan diberikan kesabaran melakukannya. Semoga berhasil, ya pak.

Wassalamu ‘alaikum wr. wb.

Konsultasi Problematika Keluarga
bersama Ibu Rr. Anita W.

Read Full Post »

20 Tahun

“Rencana Islam “Menghijaukan” Amerika”

Oleh : Redaksi 25 Apr, 07 – 12:30 am

Catatan ketakutan seorang evangelis Amerika terhadap Islam
Dr. Anis Sorrosh, seorang pendeta asal Arab-Palestina yang kini hidup di Amerika adalah seorang evangelis cukup terkenal. Ia pernah beberapa kali berdebat dengan almarhum Ahmad Deedat, seorang Kristolog terkemuka dunia.

Sorrosh juga pernah menulis “The True Furqan”. Buku ini secara sengaja diterbitkan untuk mengaburkan bacaan kaum Muslimin terhadap Kitab Suci, Al-Quran. Di antaranya, ia mengganti arti “Bismillah” dengan “Bismil Abi, Wal Ibni, Waruu hil Quds” (dengan nama Tuhan Bapak, Anak dan roh kudus). Seolah-olah Al-Quran itu meyakini ketuhanan Yesus. Namun usaha pemalsuan Al-Qur’an ini tak ada efek berarti di kalangan Muslim. Sebab, kebanyakan kaum Muslim hafal ayat-ayat suci sehingga cepat ketahuan mana yang asli dan mana yang palsu.

Baru-baru ini, ia menulis sebuah artikel berjudul, Twenty-Year Plan: Islam Targets America, Shorrosh memaparkan kemungkinan Islam dalam 20 tahun ke depan di Amerika Serikat. Menurutnya, ada 20 kemungkinan kaum Muslim ‘menghijaukan’ AS.

Karena sebagian di antara analisanya itu bisa dikategorikan fitnah dan provokasi, hidayatullah menurunkan dan merubah judulnya menjadi, “20 Tahun “Rencana Islam “Menghijaukan” Amerika“: [Catatan ketakutan seorang evangelis Amerika terhadap Islam].”

Analisa Sorrosh ini menunjukkan rasa kekhawatiran seorang evangelis yang tinggi bila selama dua puluh tahun ke dapan, tepatnya tahun 2020, Islam akan mampu ‘merebut’ Amerika Serikat. Di bawah ini kutipannya.

20 poin analisis Islam ‘mengambil alih’ Amerika pada Tahun 2020

  1. Menggantikan kebebasan berpendapat orang Amerika dengan sikap kebencian di seluruh dunia.

 

  1. Berperang dengan kata-kata yang berasal dari pemimpin berkulit hitam, bahwa Islam di Amerika adalah agama asli di sana. Anehnya tidak ada satupun fakta yang menyebutkan bahwa orang-orang Arab menangkap dan menjual mereka sebagai budak. Yang ada adalah penyebutan untuk orang kulit hitam dan budak adalah sama yaitu “Abed.”

 

  1. Perlawanan terhadap publik Amerika akan kebaikan Islam

.

  1. Mencalonkan simpatisan Muslim ke meja politik.

 

  1. Mengambil alih media dan internet dengan membeli perusahannya atau pemegang saham.

 

  1. Mendorong ketakutan terhadap terbatasnya/habisnya persediaan minyak di Timur Tengah.

 

  1. Memprotes setiap saat akan kritik terhadap Islam atau analisis tentang Al-Quran di area publik.

 

  1. Menempati posisi pemerintahan, mendapat keanggotaan dalam panggung sekolah lokal, memberikan pelatihan kepada orang-orang Muslim sebagai doktor-doktor untuk mendominasi bidang kesehatan, penelitian, dan perusahan farmasi. Belum pernah diketahui keberadan jumlah doktor-doktor Muslim di Amerika.

 

  1. Mempercepat pertumbuhan Islam melalui:
    a. Perpindahan besar-besaran (100.000 tiap tahun sejak 1961)
    b. Menikahi orang-orang Amerika dan mengislamkan mereka (10.000 pertahun)
    c. Mengubah kemarahan, menjadikan orang-orang kulit hitam sebagai Islam militan (2000 tahanan telah bergabung dengan Al-Qaidah)

 

  1. Masjid-masjid dan pusat pendidikan harus mengajarkan kebencian terhadap Yahudi, evangelis Kristen dan demokrasi. Ratusan sekolah Muslim harus lebih loyal kepada Al-Quran bukan pada hukum Amerika.

 

  1. Memberikan bantuan kepada perguruan tinggi dan universitas di Amerika untuk pengembangan “pusat studi Islam”.

 

  1. Memberitahukan bahwa kata-kata teroris telah ‘membajak Islam’, padahal sebenarnya tidak, dan bahwa Islam-lah yang ‘membajak teroris’.

 

  1. Menyeru kepada orang-orang Amerika untuk bersimpati terhadap orang-orang Muslim yang ada di Amerika dengan menggambarkan sebagai imigran terbesar yang negaranya tertindas.

 

  1. Meruntuhkan pengertian Amerika dari keamanan dengan kesalahfahaman bahwa akan ada penyerangan terhadap, jembatan, terowongan, persediaan air, bandara, gedung apartemen dan mal-mal.

 

  1. Menghasut narapidana dengan permintaan akan hukum Islam, bukan hukum Amerika.

 

  1. Menaikan dana/amal melalui dolar tapi digunakan untuk mendanai aksi keislaman/teror Islam.

 

  1. Menumbuhkan kecintaan terhadap Islam di kampus dan universitas dengan meminta kepada mahasiswa baru untuk mengambil mata kuliah atau kursus keislaman. Meyakinkan pada orang amerika, orang-orang Kristen, dan para sarjana bahwa Al-Quran dapat menangani kekerasan melalui cinta damai, spiritual dan aspek keagamaan

 

  1. Berkonsolidasi dengan orang-orang Muslim, masjid, pusat studi Islam dan media melalui internet dan menangani acara tahunan untuk menyusun rencana penyebaran dakwah.

 

  1. Menyebarkan pesan ketakutan kepada orang yang berusaha mengkritik terhadap Islam dan mencarinya untuk dimusnahkan dengan cara apapun.

 

  1. Menghargai orang-orang Muslim yang loyal terhadap Amerika, dengan menyorotinya sebagai pemberi suara terbesar dari minoritas dan etnik di Amerika

[by Didin/ hidayatullah.com]

Berikut ini kami repost kembali Tanggapan Ust.Syamsi Ali atas beredarnya The True Furqon

Al Furqon Al Haq (The True Furqon) :
Sebuah Kedustaan & Pengakuan Kegagalan

M. Syamsi Ali
Imam Masjid Islamic Cultural Center of New York
“Sungguh besar kalimat (dusta) yang mengalir dari mulut-mulut mereka, namun tak lain apa yang diucapkan kecuali kebohongan” (S. Al Kahf: 5)

Akhir-akhir ini ummat Islam di berbagai belahan dunia kembali diresahkan oleh penulisan sebuah buku yang kemudian diklaim sebagai “tandingan” Al Qur’an. Judul buku tersebut juga diambil dari salah satu sifat Al Qur’an, yaitu Al Furqaan” (pembeda antara kebenaran dan kebatilan). Saya sendiri menerima buku ini sekitar Juli 2001 lalu dan pada awalnya saya menganggapnya sesuatu yang tidak berharga. Sebagai seorang Muslim yang hidup di tengah-tengah non Muslim, propaganda murahan seperti ini merupakan hal biasa. Membaca, menyaksikan dan bahkan mengalami kebohongan seperti ini sudah merupakan santapan sehari-hari. Sikap saya ini juga merupakan sikap sebagian besar pemimpin komunitas Muslim di AS, yang menganggapnya sebagai pembuktian ayat Allah: “Meraka hendak memadamkan (cahaya agama) Allah dengan mulut-mulut mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahayaNya meskipun orang-orang kafir membenci” (Ash Shaff: 8).

Dalam pengantarnya di buku tersebut, kedua penulis yang tidak pernah menyebutkan nama lengkapnya, Al Saffee dan Al Mahdy, tidak menyebutkan buku ini sabagai tandingan Al Qur’an dan hanya menyatakan seruannya: “Kepada bangsa-bangsa Arab khususnya dan ummat Islam umumnya di seluruh dunia: Salam sejahtera dan rahmat Allah Yang Berkuasa atas segala sesuatu“. Namun dalam pengantarnya di Amazon.com, penulis dengan terus terang mengatakan bahwa buku ini adalah “the most plausible challenge to the Arabic Quran in history” (Tantangan yang paling nyata terhadap Al Qur’an berbahasa Arab dalam sejarah)

Bagi penulis, buku ini ditujukan kepada ummat Islam dan ummat Kristiani sekaligus, untuk tujuan berbeda. Untuk ummat kristiani ditujukan agar mereka mendapatkan bukti-bukti substansial akan kebenaran kitab injil, sekaligus mendapatkan tanda tanya besar akan kesahihan Al Qur’an. Sementara untuk umat Islam ditujukan agar mereka mendapatkan pelajaran dan pengalaman bercahaya. Dalam “press release” yang dikeluarkan oleh Baptist Press tanggal 27 Mei 1999, ketika awal penerbitan buku yang dipersiapkan selama tujuh tahun ini, Al Mahdy mengatakan dengan penuh optimisme: “Hendaknya ummat Kristiani di seluruh penjuru dunia mempersiapkan diri untuk menyambut kehadiran ummat Islam yang akan murtad ke tengah-tengah mereka“.

Setelah membaca sekali lagi buku tersebut, ternyata sangkaan saya selama ini semakin kuat bahwa buku ini sesungguhnya tidak lebih dari sebuah “sampah” yang tidak berharga. Ditinjau dari segi bahasa apalagi dari segi substansi, buku ini hanya menggambarkan iri hati dan kebencian yang sangat terhadap kebenaran, yang oleh Al Qur’an digambarkan sebagai “hasadan min ‘indi anfusihim” (dengki dari dalam diri mereka sendiri).

Buku ini sesungguhnya membuka “borok lama” bahwa memang ada di antara manusia yang senang mencipta buku, yang kemudian diakui sebagai wahyu Tuhan. Dengan terbitnya buku al furqaan al haq ini, terbukti pula satu ayat Al Qur’an yang menyatakan “mereka menulis kitab dengan tangan-tangan mereka, kemudian mengatakan bahwa ini (kitab)dari sisi Allah. (Yang dengannya), mereka membelih ayat-ayat Allah dengan harga yang murah“. Kitab ini, diakui penulis, bukan Al Qur’an dan bukan pula Injil. Melainkan ciptaan baru yang diakui sebagai petunjuk (wahyu) untuk menerangi jalan manusia. Dengan demikian, ini merupakan pembuktian karakter dasar mereka yang senang mencipta-cipta buku dan diakui sebagai wahyu dari Allah. Tidakkah ini cukup menjadi bukti bahwa kitab suci yang mereka yakini saat ini adalah juga ciptaan manusia seperti ini?

Penulis secara jujur mengakui ketinggian bahasa Al Qur’an. Namun sangat keliru ketika mengatakan bahwa bahasa buku ini menyerupai bahasa Al Qur’an. Kutipan ayat-ayat Al Qur’an secara sepotong-sepotong dalam buku ini, dapat dirasakan dengan “dzawq lughawi” (rasa bahasa), betapa berbeda dengan kata-kata sisipan dari penulis. Secara gramatik misalnya, penulis sesungguhnya tidak menyadari bahwa penyerupaan “BismillahirRahmaniRahim” dengan “Bismilaab-alkalimah-ar ruuh-al ilaah al waahid al awhad” merupakan pengingkaran terhadap keyakinan dasar mereka sendiri. Karena kata benda dalam kalimat ini hanya “Aab” saja. Sementara semua kata selanjutnya adalah kata sifat dari Aab. Tanpa disadari penulis telah mengingkari konsep trinitas yang meyakini Bapak sebagai Dzat (benda), anak sebagai dzaat (benda) dan Roh kudus sebagai dzaat (benda). Sementara dalam kalimat ini, hanya Aab (bapak) saja sebagai benda, selebihnya hanya sifat dari Aab (tuhan bapak).

Sangat disayangkan, di tengah gencarnya upaya-upaya mengharmoniskan hubungan antar pemeluk agama, saat ini masih ada orang yang tidak jujur pada dirinya sendiri. Justifikasi kebenaran dengan kedustaan merupakan sebuah kanaifan akan kebenaran itu sendiri. Justifikasi kebenaran kitab suci dengan kedustaan hanyalah indikasi akan kenaifan kitab suci itu sendiri dalam kebenarannya. Saya menilai, buku ini sesungguhnya adalah sebuah pengkhianatan terhadap injil. Karena kenaifan injil inilah maka diperlukan kitab lain untuk menunjuki jalan manusia.

Akhirnya, saya menghimbau kiranya semua ummat beragama perlu menanamkan kejujuran pada dirinya sendiri. Bagaimana mungkin Anda dapat mengajak kepada keimanan, sementara anda menebarkan kedustaan? Saya sepertinya bisa memahami sikap Salman Rusydi karena dia memang tidak meyakini sebuah agama. Tapi saya justeru terheran dengan sikap pemimpin agama yang berjiwa kerdil.

Bagi ummat Islam, anggap saja kasus ini sebagai krikil kecil dalam perjuangan, yang justeru mempertebal keimanan. Percayalah, kebenaran Kalam Allah tak akan ternodai secuil pun dengan kedustaan para pendusta: “Sungguh Kami menunrunkan “Dzikra (Al Qur’an) ini, dan sungguh Kami pula yang menjaganya” dan “Katakanlah: Sesungguhnya walau manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang tulisan yang menyerupai Al Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan bisa membuat yang serupa dengannya, walaupun di antara mereka saling membantu (dalam kebatilan)” demikian jaminan Allah.

Wassalam,
M. Syamsi Ali

Cek situsnya di : http://islam-in-focus.com/TheTrueFurqan.htm



Date: Wed, 20 Mar 2002 16:16:58 EST
From: MSali95949@aol.com
To: , ,

Assalamualaikum Wr.Wb.

Seperti yang dilaporkan oleh majalah Tempo edisi minggu ini, 18-24 Maret, saat ini sedang beredar sebuah buku dengan judul “The True Furqan”. Buku ini memang ditulis dengan sengaja untuk mengaburkan bacaan kaum Muslimin terhadap Kitab Suci yang sesungguhnya dan yang palsu. Hal ini dibuktikan dengan pengantar yang menyebut “Kitab ini ditujukan secara khusus kepada kaum Muslimin dan Arab”.

Saya pribadi telah menerima buku ini sejak sekitar 3 bulan silam. Buku ini diterbitkan tanpa menyebutkan nama penerbit, namun menyertakan alamat pos dan tanpa nomor telepon. Setelah mengecek lebih jauh, ternyata sosok utama di balik dari terbitnya buku ini adalah Dr. Shorrosh, lawan debat Ahmad Deedat tentang Ketuhanan Jesus pada masa lalu. Jika anda membuka alamat di bawah ini, anda dapati siapa dan bagaiamana awal dari tumbuhnya buku tersebut.

Yang pasti, buku ini memang ditujukan sebagai pemalsuan Kitab Suci Al Qur’an. Berbagai surah dinamai dengan surah-surah Al Qur’an seperti An Nur, Al Fatihah, dll. “Bismillah” pada setiap surah diganti dengan “Bismil Abi, Wal Ibni, Waruuhil Quds” (dengan nama bapak, anak dan roh qudus).

Untuk itu, bersama ini saya himbau kepada semua untuk berhati-hati. Saya yakin, terbitnya buku ini tak lebih dari sebuah pembuktian akan tantangan Allah “dan jika kami ragu dengan apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami, maka datanglah satu surah (pada ayat lain 10 surah, dan pada ayat lain disebutkan semisal) yang serupa, dan ajaklah seluruh pembantumu selain Allah, jika kami jujur”. Dan sudah pasti, jika anda tahu bahasa Arab dengan grammar (nahwu sharaf dan balaghah) serta mempergunakan logika serta “common sense” saja, anda akan menemui buku ini tak lebih dari “rabbish” yang sudah kumuh di pinggir jalan.

Sayang sekali, pada website Sorrosh ditemukan komentar-komentar, entah direkayasa, bahwa buku ini seolah lebih baik dari Al Qur’an. Padahal, di antara komentator tersebut terdapat pastor terkenal, seperti Billy Graham. Namun memang, logika seringkali tersembunyi di balik “dendam” terhadap nur Ilahi yang semakin menyilaukan mata-mata hati manusia, khususnya di bagian barat bumi ini.

Coba buka alamat ini, dan pastikan bahwa anda cukup landasan untuk memahami tulisan-tulisan Shorrosh. Lihat di bagian bawah website ini, ada “project khusus” untuk mengaburkan Islam yang sesungguhnya para politisi Amerika dengan nama “Project Informing Washington” on the truth of Islam. Ternyata, dalam tulisan-tulisan Shorrosh disebutkan bahwa tanpa disengaja, saat ini kita (Amerika) telah kedatangan invasi yang membahayakan. Itulah “ru’bah” (ketakutan) dan “hasadan” (dengki) yang telah tertanam dalam dirinya terhadap kebenaran ini.

http://islam-in-focus.com/TheTrueFurqan.htm

Akhirnya, “mereka ingin memadamkan cahaya Allah, namun Allah menolak hingga cahayaNya terang benderang, walau orang-orang musyrik itu membenci”.

 

Read Full Post »

Salman Rushdi

18 tahun Fatwa Mati
Oleh : Redaksi 24 Apr 2007 – 4:30 pm

Saleh Lapadi
Penghinaan terhadap Nabi Muhammad saw tidak pernah berhenti di Barat. Benar, Imam Khomeini pernah mengeluarkan fatwa hukuman mati atas Salman Rushdi. Namun, penghinaan terhadap Nabi Islam, Muhammad saw tidak pernah selesai. Permusuhan Barat terhadap Islam masih tetap berlangsung.

Pemuatan karikatur yang menghina Nabi Muhammad saw di Denmark masih satu jalur dengan Ayat-ayat Setan Salman Rushdi.
Sekalipun didemo di mana-mana, masih saja di sebagian negara-negara seperti Inggris, Azerbaijan dan terakhir Prancis yang proses pengadilannya tengah berlangsung, melakukan penghinaan.

Dengan nama-Nya Yang Maha Tinggi
Inna Lillahi Wa Inna Ilahi Rajiuun.

Saya beritahukan kepada kaum muslimin pemberani di seluruh dunia. Telah diterbitkan buku Ayat-ayat Setan yang menghina Islam, Nabi dan al-Quran. Penulis serta penerbit buku itu hukumannya adalah MATI!

Saya mengharap kepada seluruh kaum muslimin pemberani yang menemukan mereka di mana saja untuk membunuh mereka. Sehingga tidak ada lagi orang yang berani menghina hal-hal yang disucikan oleh kaum muslimin.

Siapa saja yang mati dalam usaha membunuh mereka, terhitung sebagai syahid Insya Allah. Perlu diketahui, bila seseorang mengetahui keberadaan si penulis buku, namun ia sendiri tidak dapat membunuhnya, maka ia harus mengabarkan kepada orang lain sehingga mereka yang akan melakukan pembunuhan itu dan ia dapat merasakan akibat dari amal perbuatannya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

25/11/1367 (14 Pebruari 1989)
Ruhullah al-Musawi al-Khomeini

Pendahuluan
Tanpa terasa, fatwa hukuman mati Salman Rushdi yang dikeluarkan oleh Imam Khomeini telah berumur 18 tahun. Pada masa dikeluarkannya fatwa tersebut tidak ada yang membayangkan Imam Khomeini akan menyikapi buku Ayat-ayat Setan sekeras itu. Karena pada waktu itu, Iran baru saja menerima resolusi PBB nomor 598 yang berarti gencatan senjata dengan Irak. Dengan itu, Iran tentu disibukkan dengan usaha untuk melakukan perdamaian.

Semua lupa akan prinsip-prinsip berpikir Imam Khomeini. Pikirannya melewati batas-batas teritorial Iran dan orang-orang Iran. Imam Khomeini dalam segala urusannya hanya untuk Allah dan agama. Ia senantiasa berusaha untuk itu dan tidak pernah menunjukkan keletihan dalam masalah ini. Ketika Imam Khomeini mengetahui isi buku Ayat-ayat setan, ia langsung menciap kebatilan buku ini. Ada rencana di balik penerbitan buku itu. Itulah yang membuat beliau mengeluarkan fatwa bersejarahnya.

Lebih jauh tentang Salman Rushdi
Salman Rushdi lahir di kota Devanegari, Bombai India pada tanggal 19 Juni 1947. Setelah Pakistan berdiri sendiri, ia bersama keluarganya pindah ke Karachi dan setelah itu berimigrasi ke Inggris. Ia ke Inggris ketika berumur 13 tahun dan menyelesaikan sekolahnya di sana. Setelah menyelesaikan kuliahnya di jurusan sejarah di universitas Cambridge, ia kembali ke Pakistan. Dengan menulis artikel selama di Inggris, ia dapat membayar sebagian biaya sekolahnya sendiri. Akhirnya ia pindah warga negara Inggris.

Tujuh tahun setelah menulis artikel ia akhirnya berhasil menulis novel berjudul Midnight’s Children tahun 1981. Dengan buku itu ia mendapat hadiah sastra Inggris Booker Prize. Buku ini isinya mengkritik perlawanan rakyat India untuk merdeka dari tangan Inggris. Sekitar setengah juta naskah terjual. Pada tahun 1983 ia menulis buku Shame tentang kondisi Pakistan. Buku The Jaguar Smile: A Nicaraguan Journey 1987 adalah hasil dari perjalanan 3 minggunya ke Nikaragua.

Gaya penulisannya adalah Realisme, namun dengan mengubah semua tokoh asli begitu juga tempat kejadian. Gaya penulisannya tidak mengikuti pakem yang ada selama ini. Dengan ini ia sesuka hati ia menulis apa saja dan menisbatkannya kepada siapa saja yang disukainya. Bukunya yang paling menyedot perhatian adalah The Satanic Verses yang dikenal dengan nama Ayat-ayat Setan. Buku ini ditulisnya pada tahun 1988.

Latar belakang penulisan buku Ayat-ayat Setan
Menganalisa cara berpikir Salman Rushdi dapat lacak dari keluarganya. Ibunya adalah seorang penari bernama Vanita. Pada masa remajanya ia disukai oleh seorang pemuda bernama Raju. Vanita beberapa kali lewat Salim Khan, gubernur Bombai, melakukan penghinaan terhadap masjid. Pernah ia meletakkan kepala babi di undak-undakan masjid kemudian lari menyembunyikan dirinya. Ia juga pernah membakar upacara orang-orang Hindu dan menyebarkan bahwa itu dilakukan oleh kaum muslimin. Setiap kali ia melakukan penghinaan, ia mendapat bayaran dari Salim Khan.

Rupanya Salim Khan juga tertarik dengan Vanita dan hendak mempersuntingnya. Sebagai jawabannya ia menjawab: “Aku menikah karena uang dan kalau engkau punya uang aku menjadi milikmu”. Setelah setuju, ia akhirnya menikah dan dibawa ke istana. Ia menghabiskan malamnya di istana Lord William dan sejak malam itu, ia tidak keluar-keluar dari istana.

Ketika Lord William dipanggil untuk kembali ke Inggris, ia berkata kepada Vanita: “Aku punya istri di Inggris dan ayahnya punya pengaruh kuat di sana. Aku tidak dapat membawamu ke sana”. Lord William pergi. Vanita kembali ke pelukan Raju yang masih menantinya. Setelah Vanita melahirkan anaknya ia meninggal. Raju membawa anak itu dan meninggalkannya di masjid. Seorang bernama Safdar menemukan bayi tersebut dan membawanya pulang ke rumahnya. Ia kemudian memberinya nama Salman. Ia besar di keluarga muslim.

Semenjak kecilnya ia terkenal nakal. Pada umur tiga belas tahun ia sudah tiga belas kali ditahan polisi. Pada masa itu, istri Lord William meninggal. Karena tidak punya anak dari istrinya, ia kemudian mengingat Vanita dan anaknya. Ia mengirim surat kepada Salim Khan untuk menemukan anaknya. Lewat Raju, Lord William menemukan Salman. Ketika tahu bahwa dia adalah anak dari seorang perwira inggris, ia sangat senang. Ia kembali ke rumah. Di rumah ia menemukan ibu angkatnya tengah menunaikan salat. Ketika sujud, ia menginjak kepala ibu angkatnya sehingga kepalanya terluka. Ia keluar dari rumah dan kemudian berangkat ke Inggris.

Ia kemudian di masukkan asrama melanjutkan sekolahnya di Inggris. Di sana ia berkenalan dengan Umar anak Mesir. Mereka kemudian menjalin percintaan dan sepakat untuk menikah. Mereka akhirnya membuka ajaran-ajaran agama yang memperbolehkan perkawinan sesama jenis. Mereka tidak menemukan ajaran yang memperbolehkan. Ketika Madame Rosa ibu asrama mengetahui gelagat ini, ia menyurati ayah Umar yang berpangkat jenderal. Ayahnya datang untuk membawa anaknya pulang ke Mesir. Umar yang begitu cinta kepada Salman akhirnya membakar dirinya. Setelah Umar meninggal, Salman sangat terpukul dan memutuskan untuk membalaskan dendamnya terhadap agama-agama.

Ayat-ayat Setan
Salman Rushdi menulis banyak buku. Bila jeli melihat karangan-karangannya, kebanyakan isinya menghina agama dan keyakinan masyarakat setempat. Dalam bukunya Grimus (1975), secara terang-terangan ia menghina keyakinan orang-orang India. Buku Shame (1983) ditulisnya juga dengan isi yang sama.

Midnight’s Children (1981) ditulis mengkritik perjuangan rakyat India untuk mendapatkan kemerdekaannya dari Inggris. Bukunya The Jaguar Smile: A Nicaraguan Journey (1987) terkait dengan situasi politik di Nikaragua dan keyakinan masyarakatnya.

Puncak penghinaannya terhadap agama dengan menulis novelnya yang berjudul The Satanic Verses (1988). Ia menulis buku ini pada usia 47 tahun. Sebelum ia menulis buku ini, ia ikut hadir dalam sebuah pertemuan yang bermaksud untuk menghancurkan agama tidak lagi dengan senjata, tapi dengan tulisan. Tujuan itu terealisasikan dengan diterbitkannya buku ini.

Untuk pertama kalinya ketika dicetak dalam 547 halaman. Buku ini dicetak oleh penerbit Viking anggota jaringan penerbit Penguin. Salman Rushdi menulis buku ini karena pesanan pimpinan Viking, seorang Yahudi, dengan bayaran gila-gilaan 850 ribu pound.

Buku Ayat-ayat Setan bukanlah buku ilmiah, melainkan hanya sekedar fantasi penulis. Sekalipun demikian, penghinaannya terhadap keyakinan yang disucikan oleh kaum muslimin tidak dapat dibiarkan begitu saja.

Untungnya, Imam Khomeini cepat tanggap rencana besar dibalik penerbitan buku ini. Beliau kemudian mengeluarkan fatwa hukuman mati yang bersejarah. Fatwa ini membuat skenario besar itu prematur. Umat Islam tersadar dan ini membuat Barat lebih berhati-hati. Inggris sebagai pembela nomor satu Salman Rushdi mencoba menekan Iran dengan ancaman ekonomi dan politik agar Imam Khomeini menarik kembali fatwanya. Tidak cukup itu saja, dengan menggerakkan 12 negara lainnya mereka kemudian memburukkan citra Iran dan Imam Khomeini.

Di balik tekanan dari negara-negara Barat, keteguhan Imam Khomeini membuat mereka lelah dan kemudian pasif menerima. Di sisi lain, ini seperti meniupkan semangat baru ke dalam dunia Islam. Penerbit buku Ayat-ayat Setan, Viking, langsung mengeluarkan pernyataan: “Penerbit dan penulis tidak punya maksud menyakiti kaum muslimin. Kami sangat menyesal dengan kejadian ini. Penerbitan buku Ayat-ayat Setan dilakukan karena ditulis oleh seorang penulis top dan isinya fiktif. Penerbitannya karena menghormati kebebasan berekspresi. Salah satu prinsip demokrasi”.

Salman Rushdi sendiri dalam wawancaranya dengan CBS mengatakan:

“Buku ini punya dua khayalan yang coba saya hubungkan dengan munculnya sebuah agama yang mirip dengan Islam. Tapi ini sebuah Islam khayalan. Tokoh yang berkhayal dalam buku itu, pada intinya akalnya telah hilang, gila. Bila seorang berkhayal semacam ini, sangat aneh bila tulisan ini dianggap menghina Islam. Sama sekali saya tidak berniat itu”.

Sempat muncul bisik-bisik di Iran, bahwa bila Salman Rushdi bertobat, mungkin saja tobatnya diterima. Namun, hal ini ditolak oleh kantor Imam Khomeini. Bahkan disebutkan seandainya Salman Rushdi kemudian menjadi orang paling zuhud di muka bumi pun, membunuhnya adalah wajib.

Hukuman mati telah dihapus?
Imam Khomeini pada tahun itu juga, 1987, berbicara di hadapan para rohaniwan:

“Masalah buku Ayat-ayat Setan adalah rencana yang telah disiapkan dengan baik untuk menghancurkan akar ajaran Islam dan keberagamaan umat Islam. Puncak dari semua itu adalah Islam dan rohaniwan”.

Ketika fatwa Imam Khomeini tidak lagi diulang-ulangi, Barat mulai berani mengeluarkan isu bahwa fatwa Imam telah ditarik kembali. Isu ini dimunculkan tidak hanya sekali, tetapi dimuat berulang-ulang. Ayatullah sayyid Ali Khamene’i bereaksi dengan keras.

Pada musim haji dua tahun lalu beliau mengeluarkan pernyataan:

“Hukuman mati yang dikeluarkan oleh Imam Khomeini terhadap Salman Rushdi berlandaskan ayat-ayat al-Quran. Sebagaimana ayat-ayat lain yang kokoh dan tidak dapat dihapus, hukum ini tetap dan tidak dapat dihapus”.

Penutup
Penghinaan terhadap Nabi Muhammad saw tidak pernah berhenti di Barat. Benar, Imam Khomeini pernah mengeluarkan fatwa hukuman mati atas Salman Rushdi. Namun, penghinaan terhadap Nabi Islam, Muhammad saw tidak pernah selesai. Permusuhan Barat terhadap Islam masih tetap berlangsung. Pemuatan karikatur yang menghina Nabi Muhammad saw di Denmark masih satu jalur dengan Ayat-ayat Setan Salman Rushdi. Sekalipun didemo di mana-mana, masih saja di sebagian negara-negara seperti Inggris, Azerbaijan dan terakhir Prancis yang proses pengadilannya tengah berlangsung, melakukan penghinaan.

Masihkah Barat tidak ingin mengambil pelajaran dari fatwa ulama Islam seperti Imam Khomeini? Bila ditanya, mengapa kalian melindungi dan membiarkan orang-orang menghina keyakinan orang lain? Jawabannya adalah kebebasan berekspresi. Kebebasan berekspresi yang selalu dijajakan untuk menghina keyakinan orang lain. Pertanyaannya, adakah kebebasan yang memperbolehkan menghina keyakinan orang lain?.[islamalternatif]

Read Full Post »